1. PENGERTIAN
PENGANGGURAN
Pengangguran adalah suatu keadaan
dimana masyarakat tidak bekerja sama sekali, sedang mencari pekerjaan, bekerja
kurang dari dua hari selama seminggu atau seseorang yang sedang mencari
pekerjaan yang layak.
Keadaan yang
ideal, diharapkan besarnya kesempatan kerja yang tersedia sama dengan besarnya
angkatan kerja, sehingga semua angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan. Namun
pda kenyataannya keadaan tersebut sulit untuk dicapai. Umumnya kesempatan kerja
lebih sedikit dari pada angkatan kerja, sehingga tidak semua angkatan kerja
mendapatkan pekerjaan maka timbullah pengangguran.
a. Definisi
pengangguran menurut Sadono Sukirno, pengangguran adalah suatu keadaan dimana
seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan namun
belum dapat memperolehnya.
b. Definisi
pengangguran menurut Payman J. Simanjuntak, pengangguran adalah orang yang
tidak bekerja berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali atau
bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha
memperoleh pekerjaan.
2. MACAM-MACAM
PENGANGGURAN
Ada beberapa
macam pengangguran yang digolongkan menjadi 2 yaitu berdasarkan lama waktu dan
penyebab terjadinya, antara lain:
A. Berdasarkan
Lama Waktu Kerja
Pengangguran
terselubung (disguised unemployment), adalah tenaga kerja yang tidak bekerja
secara optimal karena suatu alasan tertentu.
Setengah
menganggur (under unemployment), adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara
optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah
menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama
seminggu.
Pengangguran
Terbuka (Open Unemployment), adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak
mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum
mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
B. Berdasarkan
Penyebab Terjadinya
Pengangguran
struktural (Structural Unemployment), merupakan pengangguran yang di sebabkan
oleh terjadinya perubahan struktur perekonomian. Misalnya, perubahan struktur
dari agraris ke industri, perubahan ini menuntut tenaga kerja memiliki keterampilan
tertentu (misalnya keterampilan mengoprasikan mesin teknologi modern) untuk
bisa bekerja di sektor industri.
Pengangguran
Konjungtural (Cycle Unemployment), merupakan
pengangguran diakibatkan oleh perubahan gelombang ( naik – turunnya )
kehidupan perekonomian atau siklus ekonomi. Misalnya, di suatu perusahaan
ketika sedang maju butuh tenaga kerja baru untuk perluasan usaha. Sebaliknya
ketika usahanya merugi terus maka akan terjadi PHK ( Pemutusan Hubungan Kerja )
atau pemecatan.
Pengangguran Friksional
(Frictional Unemployment), merupakan pengangguran yang muncul akibat adanya
ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja (pergantian pekerjaan
atau pergeseran tenaga kerja). Pengangguran ini muncul dari kemauan tenaga
kerja yang bersangkutan. Ia menganggur untuk sementara waktu dalam rangka
mencari pekerjaan yang lebih baik, menantang dan menunjang karirnya.
Pengangguran ini sering disebut pengangguran sukarela.
Pengangguran
Musiman ( seasonal Unemployment ), merupakan keadaan menganggur karena adanya
fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus
nganggur.Contohnya : pada musim panen, para petani bekerja dengan giat,
sementara sebelumnya banyak menganggur.
3. PENYEBAB
PENGANGGURAN
Pengangguran umumnya disebabkan karena
jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah angkatan kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran
seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga
dapat menimbulkan kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan
cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang
dinyatakan dalam persen. Ketaidaan pendapatan menyebabkan penganggur harus
mengurangi pengeluaran konsumsinya sehingga menyebabkan menurunnya tingkat
krmakmuran dan kesejahteraan. Akibat jangka panjang dari tingkat pengangguran
yang terlalu tinggi adalah menurunnya GNP dan pendapatan perkapita suatu
negara.
4. DAMPAK
PENGANGGURAN BAGI PEREKONOMIAN
A. Dampak
Pengangguran terhadap Perekonomian suatu
Negara
Tujuan
akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan
kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan
naik terus.
Jika tingkat
pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat
pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan.
Hal ini terjadi
karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, seperti
yang dijelaskan di bawah ini:
Pengangguran
bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang
dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan
nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada
pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran
yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
Pengangguran
akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sector pajak berkurang.
Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan
perekonomian me-nurun sehingga
pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus
dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana
untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan
pembangunan pun akan terus menurun.
Pengangguran
tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran akan menye-babkan
daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang
hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan
Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru.
Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak
akan terpacu.
B. Dampak
pengangguran terhadap Individu yang Mengalaminya dan Masyarakat
Berikut ini
merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya dan
terhadap masyarakat pada umumnya:
Pengangguran
dapat menghilangkan mata pencaharian
Pengangguran
dapat menghilangkan keterampilan
Pengangguran
akan menimbulkan ketidakstabilan social politik
5. CARA
MENGATASI PENGANGGURAN
Secara umum cara
mengatasi pengangguran adalah dengan meningkatkan investasi, meningkatkan
kualitas SDM, transfer teknologi dan penemuan teknologi baru, pembenahan
perangkat hukum dalam bidang ketenagakerjaan, dan lain-lain. Secara teknis kebijakan
upaya-upaya ke arah itu dapat ditempuh dengan berbagai kebijakan misalnya;
a.
Menyelenggarakan bursa pasar kerja
Bursa tenaga
kerja adalah penyampaian informasi oleh perusahaan-perusahaan atau pihak-pihak
yang membutuhkan tenaga kerja kepada masyarakat luas. Tujuan dari kegiatan ini
adalah agar terjadi komunikasi yang baik antara perusahaan dan pencari kerja.
Selama ini banyak informasi pasar kerja yang tidak mampu tersosialisasikan
sampai ke masyarakat, sehingga mengakibatkan informasi lowongan kerja hanya
bisa diakses oleh golongan tertentu.
b. Menggalakkan
kegiatan ekonomi informal
Kebijakan yang
memihak kepada pengembangan sektor informal, dengan cara mengembangkan industri
rumah tangga sehingga mampu menyerap tenaga kerja. Dewasa ini telah ada lembaga
pemerintah yang khusus menangani masalah kegiatan ekonomi informal yakni
Departemen Koperasi dan UKM. Selain itu dalam pengembangan sektor informal
diperlukan keterpihakan dari Pemda setempat.
c. Meningkatkan
keterampilan tenaga kerja
Pengembangan
sumber daya manusia dengan peningkatan keterampilan melalui pelatihan
bersertifikasi internasional. Berdasarkan survei tentang kualitas Tenaga Kerja
menunjukkan bahwa ranking Human Development Index Indonesia di Asia pada tahun
2000 berada di peringkat 110. Sementara negara lain seperti Vietnam ada
diperingkat 109, Filipina (77), Thailand (69), Malaysia (59), Brunei Darussalam
(32), Singapura (25), Jepang (9). Data ini menunjukkan rendahnya kualitas
sumber daya manusia sehingga peningkatan keterampilan mereka menjadi sangat
perlu dilakukan.
d. Meningkatkan
mutu pendidikan
Mendorong
majunya pendidikan, dengan pendidikan yang memadai memungkinkan seseorang untuk
memperoleh kesempatan kerja yang lebih baik. Dewasa ini sesuai dengan perintah
undang-undang, pemerintah diamanatkan untuk mengalokasikan dana APBN sebesar
20% untuk bidang pendidikan nasional.
e. Mendirikan
pusat-pusat latihan kerja
Pusat-pusat
latihan kerja perlu didirikan untuk melaksanakan pelatihan tenaga kerja untuk
mengisi formasi yang ada.
f. Meningkatkan
pertumbuhan ekonomi
Pemerintah perlu
terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga akan memberikan peluang bagi
penciptaan kesempatan kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar