7
tokoh kebudayaan
1.Ki
Nartosabdo
Lahir
di Klaten, 25 Agustus 1925 meninggal di Semarang, 7 Oktober 1985 pada umur 60
tahun) adalah seorang seniman musik dan dalang wayang kulit legendaris dari
Jawa Tengah, Indonesia. Salah satu dalang ternama saat ini, yaitu Ki Manteb
Soedharsono mengakui bahwa Ki Nartosabdo
adalah dalang wayang kulit terbaik
yang pernah dimiliki Indonesia dan belum tergantikan sampai saat ini.Nama asli
Ki Nartosabdo adalah Soenarto. Merupakan putra seorang perajin sarung keris
bernama Partinoyo. Pada tahun 1945 Soenarto berkenalan dengan pendiri grup
Wayang Orang Ngesti Pandowo, yaitu Ki Sastrosabdo. Sejak itu ia mulai mengenal
dunia pedalangan di mana Ki Sastrosabdo sebagai gurunya. Bahkan karena
jasa-jasanya membuat banyak kreasi baru bagi grup tersebut, Soenarto memperoleh
gelar tambahan "Sabdo" di belakang nama aslinya. Gelar itu
diterimanya pada tahun 1948, sehingga sejak saat itu namanya berubah menjadi
Nartosabdo.
2.Ruth
Benedict
Ruth
Benedict adalah seorang antropolog budaya terkenal dari Amerika.Antropolog ini
lahir pada tanggal 5 Juni 1877 di New York City.Dia adalah seorang murid franz
boaz, orang yang mempengaruhi ideologinya dalam melakukan pekerjaannya.Karya
Benedict paling terkenal adalah Patterns of Culture (1934) dimana dia
menyatakan bahwa setiap kebudayaan berasal dari potensi manusia selama periode
waktu tertentu.Dia dikenang sebagai salah satu pelopor penerapan antropologi
dalam mempelajari aspek masyarakat maju.Karya penting lainnya termasuk Zuni
Mithology (1935), Race: Science and Politics (1940), dan The Chrysanthemum and
the Sword: Patterns of Japanese Culture (1946).
TUJUAN DARI ANTROPOLOGI ADALAH UNTUK MEMBUAT DUNIA AMAN
DARI PERBEDAAN MANUSIA
3.Basuki Abdullah
Basuki
Abdullah lahir di Surakarta, 25 Januari 1915. Basuki Abdullah adalah salah satu
pelukis terkenal Indonesia. Pelukis beraliran realis dan naturalis ini pernah
diangkat menjadi pelukis resmi Istana Merdeka pada 1974. Lukisan-lukisan
karyanya menghiasi istana negara, selain menjadi koleksi dari berbagai penjuru
dunia. Basuki Abdullah lahir di Surakarta, 25 Januari 1915. Basuki Abdullah
adalah salah satu pelukis terkenal Indonesia. Pelukis beraliran realis dan
naturalis ini pernah diangkat menjadi pelukis resmi Istana Merdeka pada 1974.
Lukisan-lukisan karyanya menghiasi istana negara, selain menjadi koleksi dari
berbagai penjuru dunia. Selain menjadi pelukis, dia juga pandai menari dan
sering tampil dengan tarian wayang orang sebagai Rahwana atau Hanoman. Pria
yang menikah empat kali ini tidak hanya menguasai soal kewayangan, budaya Jawa
di mana dia berasal. Tetapi juga menggemari komposisi-kompasisi Franz Schubert,
Beethoven dan Paganini, dengan demikian wawasannya sebagai seniman luas dan
tidak Jawasentris.Kemtiannya cukup tragis. Basuki Abdullah tewas dibunuh
perampok di rumah kediamannya, pada 5 November 1993. Ia meninggal dalam usia 78
tahun. Jenazahnya dimakamkan di Desa Mlati, Sleman, Yogyakarta.
4.Ismail Marzuki
Ismail
Marzuki dikenal sebagai komponis yang aktif dan produktif. Dia lahir di
Jakarta, 11 Mei 1914. Karya-karyanya seolah tak akan pernah padam hingga kini.
Kesyahduan, lirik yang penuh jiwa nasionalis-romantis, syair yang kuat, melodi
yang indah, serta memiliki nilai keabadian yang tinggi.Ada lebih dari 250
karyanya yang beberapa di antaranya masih sering dilantun-dengarkan hingga
kini, di antaranya adalah Indonesia Pusaka, Sabda Alam dan Juwita Malam yang
dipopulerkan oleh Chrisye, Selendang Sutera, dan Sepasang Mata Bola. Tak hanya
itu, lagunya yang berjudul Rayuan Pulau Kelapa yang diciptakan pada tahun 1944
pun beberapa waktu lalu sempat diputar setiap harinya oleh TVRI.Memulai karir
sebagai komponis, lagu pertama yang dihasilkan pria yang akrab disapa Ismail
ini adalah lagu "O Sarinah" sebuah lagu yang bercerita mengenai
kondisi kehidupan bangsa yang tertindas pada tahun 1931. Dalam bermusik, anak
kampung Kwitang ini dikenal mempunyai kebebasan berekspresi, leluasa bergerak
dari satu jenis aliran musik ke jenis aliran musik yang lain. Selain itu, ia
juga punya kemampuan menangkap inspirasi lagunya dengan beragam tema. Ia juga
dikenal sebagai pemusik yang mewarnai sejarah dan dinamika musik Indonesia.Pada
tanggal 25 Mei 1958 Ismail meninggal di Kampung Bali, Tanah Abang di usia 44
tahun.
5.Ralph
Linton
Ralph
Linton merupakan salah satu antropolog budaya terkenal. Linton lahir pada
tanggal 27 Februari 1893 di Philadelphia.Dia memulai karirnya sebagai seorang
arkeolog dan melakukan penelitian yang luas terhadap etnografi berbagai daerah,
termasuk Madagaskar.The Tanala, a Hill Tribe of Madagascar diterbitkan Linton
pada tahun 1933 setelah dia menerima gelar doktor.Dia menguraikan perbedaan
antara status dan peran yang merupakan salah satu penunjuk utama dalam
antropologi.Karya Linton yang paling terkenal termasuk The Study of Man (1936)
dan The Tree of Culture (1955).
6. Claude levi
strauss
Lahir
pada tanggal 28 November 1908 di Paris, Claude Lévi-Strauss belajar tentang
hukum dan filsafat.Meskipun ia melanjutkan studi lebih lanjut dalam bidang
filsafat, antropologi struktural menjadi minat utamanya.Karya besarnya meliputi
Structural Anthropology (1958), Totemism (1962), The Raw and the Cooked (1969),
dan The Savage Mind (1972).Levi-Strauss mengembangkan teori berlawanan biner,
misalnya, baik vs buruk, mentah vs matang, dan lainnya.Claude Lévi-Strauss
menyatakan bahwa budaya adalah sistem komunikasi dalam masyarakat.Dia
menafsirkan budaya manusia atas dasar teori linguistik, informasi, dan
cybernetics
BAHASA ADALAH BENTUK AKAL MANUSIA,YANG MEMILIKI LOGIKA
INTERNAL
7.Affandi
Affandi
Koesoema adalah seorang pelukis yang berbakat yang pernah dimiliki oleh
Indonesia. Ia dikenal sebagai Maestro Seni Lukis dengan gaya abstrak dan
romantisme. Selain berbakat, ia juga produktif dalam melukis, tercatat
sepanjang hidupnya ia telah menciptakan kurang lebih 2.000 karya lukis.
Karya-karyanya telah dipamerkan di berbagai belahan dunia seperti; Inggris,
Amsterdam, dan India. Affandi
lahir pada tahun 1907 di Cirebon, Jawa Barat. Ayahnya bernama R. Koesoema,
seorang mantri ukur di pabrik gula di Ciledug, Cirebon. Sepanjang hidupnya,
Affandi telah menghasilkan kurang lebih 2.000 karya lukis. Karya-karyanya
dipamerkan ke berbagai negara di dunia, baik di benua Asia, benua Eropa, maupun
benua Amerika. Saat melukis ia mengelola warna untuk mengekspresikan apa yang
ia lihat dan rasakan tentang sesuatu, ia juga lebih sering menumpahkan langsung
cairan cat dari tubenya kemudian menyapu cat tersebut dengan jari-jarinya.
BAHASA YANG SAYA GUNAKAN ADALAH BAHASA LUKISAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A.Latar
belakang
Kebudayaan sangat erat
dengan kehidupan sehari-hari setiap manusia,oleh karena itu, kita harus
mengetahui apa saja yang ada dalam kebudayaan,seperti wujud
kebudayaan,unsur-unsur kebudayaan dan masih banyak lagi kegunaan dan fungsi
kebudayaan demi membentuk moral dan etika manusia karena dengan adanya kebudayaan dalam
kehidupan bermasyaratkat kita dapat menjalin hubungan baik dengan sesama
manusia,
B.Rumusan
masalah
1.Pengertian Manusia
2.Hakikat
Manusia
3.Kebudayaan bangsa timur
4.Pengertian kebudayaan
5.Unsur-unsur kebudayaan
6.Wujud Kebudayaan
7.Orientasi nilai budaya
8.Perubahan Kebudayaan
9.Kaitan manusia dan kebudyaan
C.Tujuan
1.Dapat mengetahui apa itu Manusia sebenarnya
2.Dapat mengetahui apa saja hakikat manusi itu
sendiri
3.Dapat mengetahui kebudayaan Timur
4.Dapat mengetahui pengertian kebudayaan dari para
ahli budaya
5.Dapat mengetahui unsur unsur yang ada dalam
kebudayaan
6.Dapat mengetahui wujud kebudayaan itu sendiri
7.Dapat mengetahui orientasi kebudayaan
8.Mengetahui perubahan kebudayaan dulu hingga
sekarang
9.mengetahui kaitan manusia dan kebudayaan yang ada
BAB
II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN
MANUSIA
Manusia adalah mahluk
budaya artinya mahluk yang berkemampuan menciptakan kebaikan, kebenaran,
keadilan dan bertanggung jawab. Sebagai mahluk berbudaya, manusia
mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan baik bagi dirinya
maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya. Sebagai catatan bahwa dengan
pikirannya manusia mendapatkan ilmu pengetahuan. Dengan kehendaknya manusia
mengarahkan perilakunya dan dengan perasaannya manusia dapat mencapai
kebahagiaan.
Tujuan dari pemahaman
bahwa manusia sebagai mahluk budaya, agar dapat dijadikan dasar pengetahuan
dalam mempertimbangkan dan mensikapi berbagai problematic budaya yang
berkembang di masyarakat sehingga manusia tidak semata-mata merupakan mahluk
biologis saja namun juga sebagai mahluk social, ekonomi, politik dan mahluk
budaya.
Pengertian kebudayaan
ditinjau dari bahasa Sansakerta “budhayah” (jamak), budhi = budi/akal. Jadi
kebudayaan adalah hasil akal manusia untuk mencapai kesempurnaan . EB. Taylor
mengartikan kebudayaan sebagai : “keseluruhan kompleks yang di dalamnya
terkandung ilmu pengetahuan serta yang di dapat manusia sebagai anggota
masyarakat. Atau diartikan pula segala sesuatu yang diciptakan manusia baik
materi maupun non material melalui aka”l. Budaya itu tidak diwariskan secara
generative (biologis) tapi melalui belajar.
Menurut
Koentjaraningrat : “kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar”. Kebudayaan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman,
kepercayaan, nilai sikap, makna, hirarkhi, agama, waktu, peranan hubungan
ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh
sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan
kelompok.
B.Hakikat
Manusia
Secara bahasa manusia
berasal dari kata “manu” (sansekerta) atau “mens” (latin) yang berarti
berpikir, berakal budi. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep
atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau
seorang individu. Dari dua definisi manusia tersebut dapat diketahui bahwa
manusia adalah suatu kelompok (tidak dapat hidup sendiri) atau individu yang
berpikir, berakal budi. Pada dasarnya manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan
yang paling tinggi derajatnya dibanding dengan makhluk-makhluk ciptaan Tuhan
lainnya. Tingginya derajat manusia dibandingkan dengan makhluk lain ini
ditunjukkan dengan adanya akal dan pikiran pada manusia. Sebagaimana makhluk
hidup, tumbuhan juga tumbuh dan berkembang, namun ia tidak dapat berpindah,
mempunyai emosi, atau berinteraksi langsung dengan pihak lain yang memberikan
suatu aksi atau tindakan pada diri sendiri. Misalnya tumbuh-tumbuhan tidak
dapat berjalan atau berlari, marah ketika ditebang, tertawa ketika disiram atau
diberi pupuk, merespon ketika diajak berinteraksi dan berkomunikasi. Demikian
pula dengan binatang, walaupun ia dapat berpindah-pindah tempat, mempunyai
emosi dan dapat berinteraksi maupun berkomunikasi, namun apa yang dilakukannya
hanya dalam lingkup dan proses belajar yang terbatas, serta lebih karena adanya
dorongan naluri saja. Sedangkan manusia mempunyai tingkatan yang lebih tinggi
karena selain mempunyai ciri-ciri sebagai makhluk hidup seperti di atas,
manusia juga mempunyai akal dan pikiran yang dapat memperhitungkan
tindakan-tindakannya melalui proses belajar yang terus menerus.
Akal dan pikiran yang dimiliki
manusia adalah bagian dari budaya. Dengan akal dan pikirannya manusia dengan
kegiatan akal dan pikirannya dapat mengubah dan menciptakan realitas melalui
simbol-simbol atau sistem perlambangan. Contoh dari sistem perlambangan adalah
bahasa yang melambangkan sesuatu berdasarkan sistem pola hubungan antara benda,
tindakan, dan sebagainya dengan apa yang dilambangkan. Bahasa tidak hanya yang
verbal tapi juga berupa tulisan, lukisan, tanda atau isyarat. Karena kegiatan
berpikir manusia ini budaya tercipta. Budaya sebagai sistem gagasan yang
sifatnya abstrak, tak dapat diraba atau di foto, karena berada di dalam alam
pikiran atau perkataan seseorang. Terkecuali bila gagasan itu dituliskan dalam
karangan buku. Budaya sebagai sistem gagasan menjadi pedoman bagi manusia dalam
bersikap dan berperilaku. Seperti apa yang dikatakan Kluckhohn dan Kelly bahwa
“Budaya berupa rancangan hidup” maka budaya terdahulu itu merupakan gagasan
prima yang kita warisi melalui proses belajar dan menjadi sikap prilaku manusia
berikutnya yang kita sebut sebagai nilai budaya.Jadi, nilai budaya adalah
“gagasan” yang menjadi sumber sikap dan tingkah laku manusia dalam kehidupan
sosial budaya. Nilai budaya dapat kita lihat, kita rasakan dalam sistem
kemasyarakatan atau sistem kekerabatan yang diwujudkan dalam bentuk adat
istiadat. Hal ini akan lebih nyata kita lihat dalam hubungan antara manusia
sebagai individu lainnya maupun dengan kelompok dan lingkungannya.
Dari uraian di atas telah jelas
bahwa manusia adalah makhluk yang derajatnya paling atas bila dibandingkan
dengan yang lain, karena manusia mempunyai akal dan pikiran. Perilaku manusia
sebagai makhluk budaya merupakan gabungan dari adanya unsur fisik/ raga,
mental/ kepribadian. Sehingga yang berkembang dalam diri manusia tidak hanya
raganya namun juga emosional dan intelektualnya. Dengan demikian manusia
sebagai makhluk budaya hendaknya dapat memanfaatkan/ mendayagunakan sumber daya
alam dengan sebaik mungkin, dengan sebijaksana mungkin sehingga tercipta
masyarakat atau peradaban yang damai dan ideal.
C.Kebudayaan
bangsa Timur
Orang-orang timur
mempunyai manner yang khas yang membedakannya dengan bangsa lain. Bangsa timur
sangat terkenal dengan hospitality atau keramahtamahannya terhadap orang lain
bahkan orang asing sekalipun. Bagaimana
mereka saling memberikan salam, tersenyum atau berbasa basi menawarkan makanan
atau minuman. Bangsa timur juga sangat menjunjung tinggi nilai-nilai atau norma
norma yang tumbuh di lingkungan masyarakat mereka. Contohnya saja nilai
kesopanan. Di beberapa negara di Asia ada cara dimana kita harus
menundukkan/membungkukkan badan 90 derajat pada orang yang lebih tua atau mempunyai
kedudukan yang lebih tinggi secara finansial maupun pendidikannya untuk
menunjukkan rasa hormat kita.
Kepribadian bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang lemah
lembut dan sopan dalam bergaul maupun berpakaian. Orang-orang timur juga sangat
mengedepankan kepentingan bersama daripada kepentingan yang bersifat pribadi .
Bangsa lain juga sangat suka dengan kepribadian bangsa timur yang tidak
individualis, dan saling menghargai serta tolong menolong satu sama lain tanpa
pamrih. Selain itu bangsa timur sangat menjaga tali silaturahmi atau
kekeluargaan antar sesama. Bangsa timur juga terkenal mempunyai pribadi sebagai
bangsa pekerja keras, mereka akan berjuang untuk memenuhi kebutuhan baik
kebutuhan individu mereka atau kebutuhan kelompok. Tingkat keagamaan atau
religiusitas mereka juga tinggi, terlihat dari seringnya mereka melakukan
ibadah. kepercayaan bangsa timur terhadap nenek moyang mereka juga masih kental
hingga saat ini. bangsa timur juga terkenal sebagai bangsa yang menjunjung
tinggi nilai kebudayaan bangsanya. Kebudayaan itulah yang mereka jadikan
sebagai panutan mereka dalam berperilaku.
D.Pengertian
Kebudayaan
Kata ” kebudayaan
datang dari (bhs Sanskerta) yakni ” buddayah ” yang merupakan bentuk jamak dari
kata ” budhi ” yang artinya budi atau akal. Kebudayaan disimpulkan sebagai ”
beberapa hal yang berkaitan dengan budi atau akal “.
Pengertian Kebudayaan
pada umumnya merupakan hasil cipta, rasa serta karsa manusia dalam penuhi
keperluan hidupnya yang kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni,
susila, hukum kebiasaan serta tiap-tiap kecakapan, serta rutinitas.
Sedang menurut
Koentjaraningrat yang menyampaikan kalau pengertian kebudayaan yaitu
keseluruhan manusia dari tingkah laku serta hasil yang perlu didapatkannya
dengan belajar serta semuanya tersusun dalam kehidupan orang-orang.
Pengertian
kebudayaan menurut para ahli
a.Bronislaw Malinowski
Bronislaw Malinowski
menyebutkan kalau ada empat unsur pokok kebudayaan yang mencakup seperti
berikut…
1.System beberapa etika
yang memungkinkan adanya kerja sama antaranggota masyarakat supaya sesuaikan
dengan alam seputarnya.
2.Organisasi ekonomi
3.Alat serta instansi
atau petugas untuk pendidikan (keluarga yaitu instansi pendidikan paling
utama).
4.Organisasi kemampuan
(politik)
b. C. Kliucckhohn
Kliucckhohn mengatakan
ada tujuh unsur kebudayaan, yakni system mata pencaharian hidup ; system
peralatan serta tehnologi ; system organisasi kemasyarakatan ; system
pengetahuan ; bhs ; kesenian ; system religi serta upacara keagamaan.
c. Herskovits
Herskovits melihat
kalau kebudayaan adalah sebagai suatu hal yang turun temurun dari satu generasi
ke generasi yang lain yang lalu dikatakan sebagai superorganik.
d. Andreas Eppink
Kebudayaan mempunyai
kandungan bentuk dari seluruh pengertian nilai sosial, etika sosial, ilmu dan
pengetahuan dan keseluruhnya bebrapa susunan sosial, religius, dan sebagainya,
dan juga semua pernyataan intelektual serta artistik sebagai ciri khas satu
orang-orang.
e. Edward Burnett Tylor
Kebudayaan adalah
seluruh dari yang kompleks yang didalamnya terdapat pengetahuan, keyakinan,
kesenian, moral, hukum, tradisi adat istiadat, serta beberapa kemampuan lain
yang didapat seorang sebagai anggota orang-orang.
F.Menurut
Koentjaraningrat, Budaya merupakan sebuah sistem gagasan
& rasa, sebuah tindakan serta karya yang dihasilkan oleh manusia didalam
kehidupannya yang bermasyarakat, yang dijadikan kepunyaannya dengan belajar.
E.Unsur-Unsur
Kebudayaan
1.
Sistem Bahasa
Bahasa merupakan sarana
bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi atau
berhubungan dengan sesamanya. Dalam ilmu antropologi, studi mengenai bahasa
disebut dengan istilah antropologi linguistik. Menurut Keesing, kemampuan
manusia dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman tentang fenomena
sosial yang diungkapkan secara simbolik, dan mewariskannya kepada generasi
penerusnya sangat bergantung pada bahasa. Dengan demikian, bahasa menduduki
porsi yang penting dalam analisa kebudayaan manusia.
Menurut
Koentjaraningrat, unsur bahasa atau sistem perlambangan manusia secara lisan
maupun tertulis untuk berkomunikasi adalah deskripsi tentang ciri-ciri
terpenting dari bahasa yang diucapkan oleh suku bangsa yang bersangkutan
beserta variasivariasi dari bahasa itu. Ciri-ciri menonjol dari bahasa suku
bangsa tersebut dapat diuraikan dengan cara membandingkannya dalam klasifikasi
bahasa-bahasa sedunia pada rumpun, subrumpun, keluarga dan subkeluarga. Menurut
Koentjaraningrat menentukan batas daerah penyebaran suatu bahasa tidak mudah
karena daerah perbatasan tempat tinggal individu merupakan tempat yang sangat
intensif dalam berinteraksi sehingga proses saling memengaruhi perkembangan
bahasa sering terjadi.
2.
Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan
dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi
karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia.
Sistem pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan manusia
tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya
Masyarakat pedesaan yang
hidup dari bertani akan memiliki sistem kalender pertanian tradisional yang
disebut system pranatamangsa yang sejak dahulu telah digunakan oleh nenek
moyang untuk menjalankan aktivitas pertaniannya. Menurut Marsono, pranatamangsa
dalam masyarakat Jawa sudah digunakan sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu.
Sistem pranatamangsa digunakan untuk menentukan kaitan antara tingkat curah
hujan dengan kemarau. Melalui sistem ini para petani akan mengetahui kapan saat
mulai mengolah tanah, saat menanam, dan saat memanen hasil pertaniannya karena
semua aktivitas pertaniannya didasarkan pada siklus peristiwa alam. Sedangkan
Masyarakat daerah pesisir pantai yang bekerja sebagai nelayan menggantungkan
hidupnya dari laut sehingga mereka harus mengetahui kondisi laut untuk
menentukan saat yang baik untuk menangkap ikan di laut. Pengetahuan tentang
kondisi laut tersebut diperoleh melalui tanda-tanda atau letak gugusan bintang
di langit
Banyak suku bangsa yang
tidak dapat bertahan hidup apabila mereka tidak mengetahui dengan teliti pada
musim-musim apa berbagai jenis ikan pindah ke hulu sungai. Selain itu, manusia
tidak dapat membuat alat-alat apabila tidak mengetahui dengan teliti ciriciri
bahan mentah yang mereka pakai untuk membuat alat-alat tersebut. Tiap
kebudayaan selalu mempunyai suatu himpunan pengetahuan tentang alam,
tumbuh-tumbuhan, binatang, benda, dan manusia yang ada di sekitarnya. Menurut
Koentjaraningrat, setiap suku bangsa di dunia memiliki pengetahuan mengenai,
antara lain:
a. alam sekitarnya;
b. tumbuhan yang tumbuh
di sekitar daerah tempat tinggalnya;
c. binatang yang hidup
di daerah tempat tinggalnya;
d. zat-zat, bahan
mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya;
e. tubuh manusia;
f. sifat-sifat dan
tingkah laku manusia;
g. ruang dan waktu.
3.
Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial
Unsur budaya berupa
sistem kekerabatan dan organisasi social merupakan usaha antropologi untuk
memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui berbagai kelompok
sosial. Menurut Koentjaraningrat tiap kelompok masyarakat kehidupannya diatur
oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam
lingkungan di mana dia hidup dan bergaul dari hari ke hari. Kesatuan sosial
yang paling dekat dan dasar adalah kerabatnya, yaitu keluarga inti yang dekat dan
kerabat yang lain. Selanjutnya, manusia akan digolongkan ke dalam
tingkatantingkatan lokalitas geografis untuk membentuk organisasi social dalam
kehidupannya.
Kekerabatan berkaitan
dengan pengertian tentang perkawinan dalam suatu masyarakat karena perkawinan
merupakan inti atau dasar pembentukan suatu komunitas atau organisasi sosial.
4.
Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Manusia selalu berusaha
untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka akan selalu membuat peralatan
atau benda-benda tersebut. Perhatian awal para antropolog dalam memahami
kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai suatu masyarakat
berupa benda-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan
teknologi yang masih sederhana. Dengan demikian, bahasan tentang unsur
kebudayaan yang termasuk dalam peralatan hidup dan teknologi merupakan bahasan
kebudayaan fisik.
5.
Sistem Ekonomi/Mata Pencaharian Hidup
Mata pencaharian atau
aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus kajian penting etnografi.
Penelitian etnografi mengenai sistem mata pencaharian mengkaji bagaimana cara
mata pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem perekonomian mereka
untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Sistem ekonomi pada masyarakat tradisional,
antara lain
a. berburu dan meramu;
b. beternak;
c. bercocok tanam di
ladang;
d. menangkap ikan;
e. bercocok tanam
menetap dengan sistem irigasi.
Pada saat ini hanya
sedikit sistem mata pencaharian atau ekonomi suatu masyarakat yang berbasiskan
pada sektor pertanian. Artinya, pengelolaan sumber daya alam secara langsung
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam sektor pertanian hanya bisa
ditemukan di daerah pedesaan yang relatif belum terpengaruh oleh arus
modernisasi.
Pada saat ini pekerjaan
sebagai karyawan kantor menjadi sumber penghasilan utama dalam mencari nafkah.
Setelah berkembangnya sistem industri mengubah pola hidup manusia untuk tidak
mengandalkan mata pencaharian hidupnya dari subsistensi hasil produksi
pertaniannya. Di dalam masyarakat industri, seseorang mengandalkan pendidikan
dan keterampilannya dalam mencari pekerjaan.
6.
Sistem Religi
Koentjaraningrat
menyatakan bahwa asal mula permasalahan fungsi religi dalam masyarakat adalah
adanya pertanyaan mengapa manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib
atau supranatural yang dianggap lebih tinggi daripada manusia dan mengapa
manusia itu melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari
hubungan-hubungan dengan kekuatan-kekuatan supranatural tersebut.
Dalam usaha untuk
memecahkan pertanyaan mendasar yang menjadi penyebab lahirnya asal mula religi
tersebut, para ilmuwan sosial berasumsi bahwa religi suku-suku bangsa di luar
Eropa adalah sisa dari bentuk-bentuk religi kuno yang dianut oleh seluruh umat
manusia pada zaman dahulu ketika kebudayaan mereka masih primitif.
7.
Kesenian
Perhatian ahli
antropologi mengenai seni bermula dari penelitian etnografi mengenai aktivitas
kesenian suatu masyarakat tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan dalam
penelitian tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak yang memuat unsur
seni, seperti patung, ukiran, dan hiasan. Penulisan etnografi awal tentang
unsur seni pada kebudayaan manusia lebih mengarah pada teknikteknik dan proses
pembuatan benda seni tersebut. Selain itu, deskripsi etnografi awal tersebut
juga meneliti perkembangan seni musik, seni tari, dan seni drama dalam suatu
masyarakat.
Berdasarkan jenisnya,
seni rupa terdiri atas seni patung, seni relief, seni ukir, seni lukis, dan
seni rias. Seni musik terdiri atas seni vokal dan instrumental, sedangkan seni
sastra terdiri atas prosa dan puisi. Selain itu, terdapat seni gerak dan seni
tari, yakni seni yang dapat ditangkap melalui indera pendengaran maupun
penglihatan. Jenis seni tradisional adalah wayang, ketoprak, tari, ludruk, dan
lenong. Sedangkan seni modern adalah film, lagu, dan koreografi.
F.Wujud
kebudayaan
o Wujud Gagasan
Budaya dalam wujud gagasan/ide ini
bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam alam pikiran tiap warga pendukung
budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau difoto.Sistem gagasan
yang telah dipelajari oleh setiap warga pendukung budaya sejak dini sangat
menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku warga pendukung budaya
tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan berbagai hasil
karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan pola tingkah laku.
Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut sistem nilai
budaya.
o Wujud benda hasil budaya
Semua benda hasil karya manusia
tersebut bersifat konkrit, dapat diraba dan difoto. Kebudayaan dalam wujud
konkrit ini disebut kebudayaan fisik. Contoh: bangunan-bangunan megah seperti
tembok cina, menhir, alat rumah tangga seperti kapak perunggu, gerabah dan
lain-lain. Salah satu contoh kebudayaan di Mesir yaitu Piramida
Dalam kenyataan
sehari-hari ketiga wujud tersebut yaitu gagasan, perilaku dan benda hasil
budaya tidak terpisahkan dan saling mempengaruhi. Contoh: salah satu unsur
kebudayaan adalah sistem religi maka wujud budaya sistem religi adalah sebagai
berikut:
1) Gagasan
2) Perilaku
o Wujud perilaku
Budaya dalam wujud perilaku berpola
menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini bersifat konkrit dapat dilihat
dan didokumentasikan (difoto dan difilm). Contoh: Petani sedang bekerja di
sawah, orang sedang menari dengan lemah gemulai, orang sedang berbicara dan
lain-lain. Masing-masing aktivitas tersebut berada dalam satu sistem tindakan
dan tingkah laku.salah satu contoh Wujud perilaku dalam kebudayaan adalah Tari
G.Orientasi
nilai budaya
Lima Masalah Dasar
Dalam Hidup yang Menentukan Orientasi Nilai Budaya Manusia ( kerangka Kluckhohn
) :
•Hakekat
Hidup
•Hidup itu buruk
•Hidup itu baik
•Hidup bisa buruk dan
baik, tetapi manusia tetap harus bisa berikthtiar agar hidup bisa menjadi baik.
•Hidup adalah pasrah
kepada nasib yang telah ditentukan
Hakekat
Karya
•Karya
itu untuk menafkahi hidup.
•Karya itu untuk
kehormatan.
Persepsi
Manusia Tentang Waktu
•Berorientasi hanya
kepada masa kini. Apa yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok. Tetapi
orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti
akan bekerja semaksimal mungkin untuk hari-harinya.
•Orientasi masa lalu.
Masa lalu memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri
mengenai apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan.
•Orientasi masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih
maju dibandingkan dengan lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan
mempunyai pemikiran nyang lebih matang mengenai langkah-langkah yang harus di
lakukann nya.
•Pandangan Terhadap
Alam. Manusia tunduk kepada alam yang
dashyat.Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam.Manusia berusaha
menguasai alam.Hubungan Manusia Dengan Manusia
•Orientasi kolateral
(horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa gotong royong.
•Orientasi vertikal,
rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintah
dan memimpin.
•Individualisme,
menilai tinggi usaha atas kekuatan sendiri.
H.Perubahan
Kebudayaan
PERUBAHAN SOSIAL DAN
BUDAYA
Pengertian perubahan
sosial menurut beberapa ahli:
– Selo Soemardjan: Perubahan-perubahan yang terjadi pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan termasuk nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola-pola
perilaku antar kelompok dalam masyarakat.
– Gillin: Cara-cara
hidup yang telah diterima baik karena kondisi geografis, kebudayaan material,
komposisi penduduk, ideology maupun adanya penemuan baru dalam masyrakat itu.
– Kingsley Davis:
Perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat
– Mac Iver: perubahan
yang terjadi dalam hubungan sosial atau perubahan terhadap keseimbangan
hubungan sosial
– William Oqburn:
perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial
yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material
terhadap unsur-unsur immaterial.
Secara umum: perubahan
dalam masyarakat yang memengaruhi sistem sosial, nilai, sikap, dan pola
perilaku.
Unsur-unsur perubahan
sosial
Interaksi
sosial
Hubungan timbal balik
antara individu-individu, kelompok-kelompok, individu-kelompok dalam kehidupan
masyarakat.
Lembaga-lembaga
sosial
•Lembaga yang memuat
aturan-aturan pada kebutuhan pokok manusia dari segala tingkatannya
•Kelompok sosial
•Pengelempokan manusia
berdasarkan kepentingan tertentu
•Pelapisan
(sartifikasi) sosial
•Pengelompokan
penduduk/masyarakat berdasarkan tingkat sosialnya.
Bentuk-bentuk perubahan
sosial “Soejono Sukanto”
*Evolusioner adalah
perubahan sosial dalam proses yang lambat tanpa disertai rencana. Contoh:
evoulusi zaman modern.
*Revolusioner
adalah perubahan sosial dalam proses
yang cepat dapat dilakukan dengan perencanaan maupun tidak dengan
perencanaan. Contoh: Perkembangan
industri
Perubahan yang
dikehendaki adalah perubahan yang sudah direncanakan oleh pihak-pihak yang
ingin melakukan perubahan. Contoh: KB (keluarga berencana)
Perubahan yang
dipaksa/tidak dikehendaki adalah perubahan yang tidak dikehendaki masyarakat.
Contoh: pembangunan gedung-gedung yang menyebabkan wilayah pemukiman menjadi
sempit.
Pengertian
perubahan kebudayaan
Perubahan kebudayaan :
perubahan dalam sistem ide yang dimiliki bersama pada berbagai bidang kehidupan
dalam masyarakat yang terkait.
Unsur-unsur perubahan
kebudayaan
Sistem
peralatan hidup : Peralatan dan perlengkapan hidup
manusia perumahan, pakaian, alat-alat
rumah tangga, senjata, alat- alat produksi, dan transportasi.
Bahasa
:
sarana komunikasi utama manusia uuntuk mengenal sesamanya. Bahasa meliputi
bahasa lisan, dan bahasa tulis.
Sistem
pengetahuan: Pengetahuan yang dimiliki masyarakat
sangat terkait dengan pengalaman hidup yang dilalui masyarakat tersebut.
Contohnya seperti dengan perkembangan teknologi yang sering mengalami
perubahan.
Sistem
kemasyarakatan : sistem kemasyarakatan sering berubah
juga meliputi sistem perkawinan dan lain sebagainya.
Sistem
ekonomi mata pencaharian: meliputi pertanian, pertenakan,
perikanan dll. Sistem mata pencaharian masyarakat juga selalu berubah.
Sistem
realigi: yang dianut masyarakat telah mengalami perubahan,
dulu mereka menganut animism dan dinamisme sekarang orang telah menganut agama
dan memercayai adanya Tuhan
Kesenian:
meliputi seni tari, seni suara, seni luki. Seni pahat, seni music dll. Bentuk
seni ini mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
I.Kaitan
manusia dan kebudayaan
Hubungan manusia dan
kebudayaan
Manusia dan kebudayaan
merupakan dua hal yang sangat erat berkaitan satu sama lain. Manusia di alam
dunia inimemegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari berbagai segi.
Dalam ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan
atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan sering disebut homo economicus
(ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri
sendiri (sosialofi), Makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik),
makhluk yan g berbudaya dan lain sebagainya.
- Contoh hubungan
manusia dan kebudayaan
Secara sederhana
hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku
kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi
apakah sesederhana itu hubungan keduanya ?
Dalani sosiologi manusia dan kebudayaan
dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi
keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah
kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai
dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh
sederhana yang dapat kita lihat adalah
hubungan antara manusia dengan peraturan - peraturan
kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan
itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang
membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari
kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu
sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang
dari kemauan manusia yang membuatnya.Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat
adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam
terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)
Manusia dan kebudayaan,
atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan
yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi
membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa
terhadap keberadaan keduanya hams menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar
penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.
BAB
III PENUTUP
Demikianlah makalah mengenai sebagian dari
kebudayaan setiap manusia dapat tersaji.Mohon maafa apabila ada kekurangan kata
kata.Semoga berguna untuk
pengetahuan anda.Kurang lebinya mohon maaf.wassalamuallaikum w.r.b
SUMBER
makasih min, sangat membantu
BalasHapus