Minggu, 18 November 2018

REVALUASI


Apa itu revaluasi? Pengertian Revaluasi adalah suatu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk meningkatkan nilai mata uang dalam negeri (Rupiah) terhadap mata uang asing. Revaluasi bisa terjadi karena adanya kebijakan pemerintah untuk memperbaiki perekonomian. Dengan kata lain, ada intervensi yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjaga nilai mata uang dalam negeri tetap stabil.
Secara umum mungkin dengan kebijakan revaluasi menandakan bahwa perekonomian negara semakin membaik. Namun dari sisi lain, kebijakan revaluasi bisa memberikan dampak positif dan juga negatif pada ekonomi masyarakat terutama pada bisnis yang menggeluti sektor ekspor-impor.
Singkatnya revaluasi dapat berdampak pada nilai tukar rupiah sehingga mempengaruhi besaran harga yang harus dibayarkan atau diterima oleh pebisnis ekspor-impor. Lebih dalam tentang pengaruh kebijakan revaluasi terhadap bisnis ekspor impor akan dibahas dalam artikel ini.
REVALUASI
Mengacu pada pengertian revaluasi, mungkin bagi masyarakat awam perubahan nilai tukar rupiah sebesar Rp 100 tidak berarti apa-apa, dengan kata lain dampaknya tidak terlalu dirasakan.
Namun, perubahan nilai tukar rupiah walaupun hanya dengan kenaikan Rp100 saja dapat mempengaruhi total belanja negara ke luar negeri menjadi lebih hemat sekitar Rp600 milyar. Sehingga kebijakan revaluasi umumnya dirasakan oleh para pebisnis yang bekerja pada bidang ekspor-impor karena melibatkan nilai tukar rupiah.
Berikut beberapa studi kasus pengaruh revaluasi terhadap bisnis:
1. Kasus Impor
Jika Anda memiliki perusahaan yang membutuhkan bahan baku produksi dari luar negeri, maka Anda akan diuntungkan dengan adanya kebijakan revaluasi. Misalnya jika biasanya Anda membeli bahan baku dengan harga $1.000 dengan nilai tukar rupiah saat itu adalah Rp 12.000, Anda perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 12 juta.
Namun jika terjadi revaluasi dan nilai tukar menguat menjadi Rp 11.000, maka uang yang Anda keluarkan untuk impor berkurang menjadi Rp 11 juta. Sehingga pada kasus importir, kebijakan revaluasi bisa dibilang menguntungkan.
2. Kasus Ekspor
Jika dampak revaluasi terhadap impor memberikan pengaruh positif, pada kasus ekspor justru dapat memberikan dampak negatif. Ketika Anda menjual produk bisnis ke luar negeri dengan harga produk sebesar Rp 12 juta dengan nilai tukar awalnya sebesar Rp 12.000, maka Anda akan menerima uang dollar sebesar $1.000.
Namun, jika terjadi kebijakan revaluasi, uang dollar yang Anda terima pada nilai tukar Rp 11.000 akan lebih kurang dari $1000. Tentu saja ini akan merugikan perusahaan karena produk yang dijual menjadi turun harga jualnya di mata asing.
3. Kasus Saham
Jika dilihat dari pengertian revaluasi di atas, pengaruhnya tidak hanya dirasakan pada bisnis ekspor impor saja. Kebijakan revaluasi juga mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap harga saham perusahaan. Namun pada kasus harga saham, nilai tukar rupiah tidak memberikan dampak secara langsung.
Revaluasi dapat memberikan pengaruh positif bagi para pemilik saham jika dilihat pada jangka waktu tertentu. Sehingga jika Anda ingin mengambil keputusan dalam trader, tidak bisa menggunakan informasi nilai tukar rupiah dalam satu hari saja.
Dampak Positif dan Negatif Revaluasi
Sebenarnya, kebijakan revaluasi dibuat untuk kepentingan ekonomi negara dalam jangka panjang. Jika nilai rupiah di Indonesia cukup stabil dalam jangka waktu yang lama, hal itu menandakan pertumbuhan ekonomi negara semakin membaik. Ditambah lagi pada neraca perdagangan bisa dikatakan surplus atau defisit juga tergantung dari nilai tukar rupiah.
Namun, di sisi lain revaluasi juga bisa memberikan dampak negatif, khususnya bagi para pebisnis. Kebijakan revaluasi akan berdampak pada daya saing dan keuntungan para pengusaha di dalam negeri yang melakukan kegiatan ekspor-impor.
Dengan adanya revaluasi, maka hal ini akan membuat harga barang-barang lokal menjadi lebih murah di pasar internasional. Akibatnya, para pengusaha lokal akan mendapat tekanan untuk meningkatkan produktivitas, melakukan kegiatan promosi barang lebih besar agar bisa bersaing di pasar internasional, serta menurunkan harga barang.
Contoh Revaluasi
Berikut ini adalah ilustrasi contoh revaluasi dan dampaknya pada para pengusaha di dalam negeri.
Sebuah perusahaan garmen di Indonesia dengan merk Makmur Jaya merupakan pengekspor kain ke berbagai negara di Eropa. Semua transaksi mereka menggunakan mata uang USD.
·         Pada bulan januari 2011 nilai tukar USD 1 = Rp8500,-
·         Di bulan maret 2011, pemerintah Indonesia mengambil kebijakan revaluasi sehingga nilai tukar USD1 = Rp7000,-
Pada bulan januari 2011, jika negara A ingin membeli produk perusahaan Makmur Jaya senilai Rp1.000.000,- maka negara A harus membayar Rp1.000.000 x (USD1/Rp8500) = USD 117.647.
Namun, setelah adanya kebijakan revaluasi, maka nilai transaksi tersebut berubah menjadi Rp1.000.000 x (US$1/Rp7000) = USD142,857.
Dari ilustrasi tersebut kita dapat melihat bahwa barang-barang ekspor menjadi lebih mahal setelah adanya kebijakan revaluasi. Dan sebaliknya, jika perusahaan Makmur Jaya melakukan impor produk garmen, maka nilai transaksi menjadi lebih murah setelah adanya kebijakan revaluasi.
Di atas tadi adalah ulasan singkat tentang pengertian revaluasi dan pengaruhnya terhadap bisnis. Dapat disimpulkan bahwa kebijakan revaluasi bisa memberikan dampak positif dan juga negatif bagi bisnis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERBEDAAN KARAKTERISTIK PASAR INDUSTRI DENGAN PASAR KONSUMEN DAN SIFATNYA

PEMASARAN   INDUSTRI Istilah pemasaran dapat diartikan dalam berbagai konteksa sesuai dengan pemgembangan strategi yang dilakukan perusa...