Apa itu deflasi? Pengertian
deflasi adalah sebuah fenomena dimana harga-harga barang mengalami
penurunan secara terus-menerus dalam periode yang relatif singkat. Selain harga
barang yang turun, biasanya deflasi juga akan diikuti oleh turunnya upah tenaga
kerja.
Deflasi merupakan
kebalikan dari inflasi. Inflasi merupakan
kondisi dimana peredaran mata uang di pasar terlalu tinggi, sedangkan deflasi
adalah kebalikannya dimana peredaran mata uang sangat minim sehingga
menyebabkan penurunan harga jual besar-besaran.
Sekilas, mungkin
masyarakat akan beranggapan bahwa kondisi deflasi cenderung menguntungkan
karena banyak hasil produksi yang dijual dengan harga sangat miring. Padahal
jika dilihat dalam sudut pandang ekonomi secara lebih luas, deflasi bisa
menyebabkan kekacauan ekonomi terutama dalam bisnis.
Faktor penyebab
deflasi dan dampak deflasi dalam bisnis akan dibahas lebih dalam pada artikel
ini.
DEFLASI
Perekonomian secara
global memang tidak bisa terlepas dari berbagai permasalahan yang berpengaruh
langsung terhadap kelangsungan hidup manusia. Tak terkecuali dengan adanya
kondisi deflasi di suatu negara.
Adanya deflasi
menyebabkan permintaan tinggi terhadap mata uang sehingga nilai mata uang
sangat menguat. Berikut beberapa faktor penyebab terjadinya deflasi:
1. Peraturan dari Pemerintah atau Bank Sentral
Mengacu
pada pengertian deflasi dimana terjadi defisit peredaran uang,
peraturan dari Pemerintah dan Bank Sentral bisa menjadi penyebab utamanya.
Seperti yang pernah
terjadi di Spanyol, Pemerintah secara besar-besaran menggalangkan program
penghematan biaya yang justru berakibat terjadinya deflasi. Kebijakan
pemerintah dengan mentiadakan pajak barang dan jasa juga bisa menjadi penyebab
deflasi.
2. Terlalu Banyak Hasil Produksi yang Sama
Jika banyak perusahaan
yang menghasilkan produk barang atau jasa yang sama, alhasil akan meningkatkan
persaingan untuk mendapatkan konsumen melalui penekanan harga jual. Hal tersebut
bertujuan untuk memenangkan persaingan.
3. Penurunan Permintaan Terhadap Hasil
Produksi
Banyak bisnis atau
perusahaan yang menghasilkan produk tertentu namun tidak memperhitungkan secara
tepat kuantitas hasil produksi. Sehingga jika terlalu banyak produksi yang
tidak diiringi dengan peningkatan permintaan masyarakat terhadap produk
tersebut akan berakibat barang yang tidak laku dijual.
Dampak Deflasi Terhadap
Bisnis
Seperti yang sudah
dijelaskan dari pengertian deflasi diatas, deflasi bisa berpengaruh secara
langsung terhadap kelangsungan bisnis yang sedang Anda jalankan. Beberapa
dampak tersebut bisa menjadi dampak positif maupun negatif.
Berikut dampak
deflasi:
1. Dampak Positif Deflasi
·
Menguatnya nilai mata
uang
·
Timbulnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya menabung untuk memenuhi kebutuhan di masa depan
·
Konsumen cenderung
lebih berhemat dalam berbelanja
2. Dampak Negatif Deflasi
·
Menurunnya
Pendapatan Sektor Bisnis
Kondisi deflasi pada
suatu negara menyebabkan banyak pelaku bisnis yang berlomba-lomba untuk meneka
harga jual demi menarik minat konsumen.
Hal ini berakibat pada
pemerosotan keuntungan bisnis dan jika kondisi tersebut terus dibiarkan akan
memaksa bisnis untuk menghentikan aktivitasnya karena tidak ada biaya produksi.
·
PHK
Besar-Besaran
Dari pengertian
deflasi dan penyebabnya sudah dikatakan bahwa terjadi peningkatan hasil
produksi namun tidak diiringi dengan peningkatan permintaan masyarakat.
Perusahaan yang merugi
akibat keuntungan yang rendah akan memutuskan untuk melakukan PHK besar-besaran
terhadap karyawannya untuk mengurangi pengeluaran gaji tenaga kerja.
·
Investasi
dan Harga Saham Menurun
Jika bisnis terus
mengalami kerugian akibat deflasi, maka para investor akan menarik kembali
modalnya karena khawatir tidak akan mendapatkan keuntungan. Tentu hal ini
sangat tidak baik bagi kelangsungan bisnis Anda.
Upaya Mengatasi Deflasi
Fenomena deflasi tidak
boleh dianggap sepele karena bisa membuat roda ekonomi akan terhambat. Deflasi
bisa diatasi dengan melakukan beberapa cara, diantaranya:
1. Menurunkan Tingkat Suku Bunga
Salah satu cara untuk
mengatasi deflasi adalah dengan menurunkan tingkat suku bunga. Dengan begitu
maka jumlah uang yang beredar di masyarakat akan semakin bertambah.
Masyarakat akan lebih
memilih untuk memegang uang sendiri ketimbang menyimpannya di Bank. Dengan
banyaknya peredaran uang di masyarakat diharapkan hal ini akan meningkatkan
jumlah pembelian barang.
2. Menerapkan Kebijakan Moneter
Cara berikutnya untuk
mengatasi deflasi adalah dengan menerapkan kebijakan moneter. Kebijakan ini
merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Sentral yang bertujuan untuk
meningkatkan jumlah peredaran uang di masyarakat.
Kebijakan moneter ini
akan memberlakukan polotik diskonto, yaitu kebijakan yang menurunkan tingkat
suku bunga yang ada sehingga masyarakat memilih untuk menarik uangnya dari
Bank.
3. Menerapkan Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal juga
dapat dilakukan untuk mengatasi deflasi yang terjadi. Apa itu kebijakan fiskal?
Jika kebijakan moneter
diberlakukan oleh pihak bank, maka kebijakan fiskal ini diberlakukan oleh pihak
pemerintah.
4. Menerapkan Kebijakan Non-Moneter
Kebijakan non-moneter
disebut-sebut sebagai cara yang paling efektif untuk mengatasi masalah deflasi.
Di dalam kebijakan non-moneter ini terdapat beberapa langkah petning yang akan
meningkatkan jumlah uang yang beredar di masyarkat.
Pada kondisi deflasi,
pemerintah dan bank sentral berpengaruh besar untuk memperbaiki kondisi ini.
Salah satunya dengan menurunkan tingkat suku bunga pinjaman, menurunkan
nilai pajak dan menaikan nilai upah minimum masyarakat.
Antisipasi yang bisa
dilakukan perusahaan sendiri adalah dengan mengurangi hasil produksi dan
memiliki inovatif untuk menghasil produk yang berbeda dengan pesaing demi
menarik minat konsumen.
Demikianlah penjelasan
singkat mengenai pengertian deflasi dalam ekonomi, penyebab, dampak, dan
cara mengatasinya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar